Hidup ini memang keras dan penuh dengan persaingan. Namun secerca senyum seorang anak tak tergantikan!
Akhir-akhir ini, saya mendengar cerita, melihat, dan mendapat pengalaman dari saudara-saudara saya, bahwa anak-anak sekarang yang berumur 5-10 tahun sudah sibuk dengan les dan pembelajaran di luar kurikulum sekolah. Anak-anak sudah dituntut oleh orangtua untuk terus belajar, belajar, dan belajar! Mulai dari les pelajaran sekolah seperti Matenatika, Bahasa Inggris, Mandarin, sampai dengan pelajaran di luar kurikulum sekolah, seperti musik dan olahraga.
Saya dalam blog ini, tidak mengatakan bahwa anak-anak tidak perlu les. Justru saya sangat setuju, apabila anak-anak diberi kesempatan untuk belajar dari dini. Namun, saya sangat sayangkan bahwa waktu anak-anak (umur 5-10 tahun) merupakan waktu untuk bermain. Alangkah lebih baik apabila mereka belajar dari bermain. Sekilas, terlihat bahwa orangtua hanya ingin anak-anak mereka les ini itu karena "gengsi" dengan teman mereka. Tidak ingin kalah, mereka memaksa dan membebani anak-anak mereka dengan tuntutan yang berat untuk selalu mendapat nilai sempurna. Seolah-olah nilai sempurna sangat menentukan hidup mereka. Padahal, nilai - nilai kehidupan dan pengalaman hidup lebih berharga.
Kesimpulan saya, ada baiknya anak - anak diberi kesempatan untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya mereka untuk beraktifitas dan berkreasi membangun mental dan jiwa yang sehat.
No comments:
Post a Comment