have a nice read! thanks for viewing my blog! =)

Tuesday, June 14, 2011

Mencari yang Sempurna

Mencari yang Sempurna

Seorang pemuda yang hidup di Perth telah sampai usia saat merasa harus mencari pasangan hidup. Jadi ia mencari-cari gadis sempurna di seluruh negeri untuk dinikahi. Setelah berhari-hari, berminggu-minggu mencari, ia bertemu dengan gadis yang sangat cantik – jenis gadis yang bisa menghiasi sampul majalah perempuan bahkan tanpa make-up atau kosmetik.
Namun, meski dia kelihatan sempurna, pemuda itu tak bisa menikahinya. Sebab . . . gadis itu tidak bisa masak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis itu tak cukup sempurna baginya.
Lalu ia mencari lagi, selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan akhirnya ia menemukan gadis yang lebih cantik lagi, dan kali ini masakan gadis itu luar biasa lezat -  lebih baik dari yang bisa Anda dapatkan di restoran terbaik di Australia, bahkan lebih baik dari yang bisa Anda dapatkan dari restoran keluarga. Gadis ini bahkan menjalankan usaha restorannya sendiri!
Namun pemuda ini tak bisa menikahinya pula. Sebab . . . kekurangan gadis itu adalah. . .  dia bodoh. Dia tak bisa menjalin percakapan sama sekali, sama sekali tidak cerdas. Dia belum menamatkan pendidikan, segala yang ia tahu Cuma memasak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis ini tak cukup sempurna baginya.
Maka ia mencari selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga akhirnya menemukan gadis yang satu ini! Ia begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang  lima, bahkan ia punya tiga restoran sendiri: ala Thai, ala Jepang, dan ala Itali. Dan ia begitu cerdas, ia punya dua gelar doctor, pengetahuannya begitu luas, bisa menjalin percakapan begitu hebat, begitu baik, begitu welas asih. Ia sempurna!
Tapi, pemuda kita ini tak bisa menikahinya. Sebab. . . gadis ini mencari pria yang sempurna!



Brahm, Ajahn., Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2, Awareness Publication, Jakarta, 2011.

Thursday, June 2, 2011

AWARENESS – Anthony de Mello, S.J.

“Sifat hujan pada dasarnya sama, tetapi hujan itu membuat semak beduri tumbuh di rawa-rawa dan bunga-bunga tumbuh di taman.” – Pepatah orang Arab.

Hidup itu hanya sekali, banyak yang mencari makna kehidupan dengan berbagai cara. Beberapa hanya ingin menikmati hidup, beberapa berbuat kebajikan agar mendapat kehidupan yang mulia saat renkarnasi, beberapa melakukan kebaikan hanya untuk dipuji, namun sedikit yang ikhlas. Sebenarnya, apa inti dari kehidupan anda?

Inilah beberapa kalimat yang saya baca di buku Antony de Mello, S.J. yang cukup menginspirasikan pandangan saya tentang kehidupan ini yang sementara namun kompleks.

  1.   Anda tidak pernah mencintai seseorang. Anda mencintai prasangka-prasangka Anda, pikiran-pikiran tentang seseorang.

  2.   Orang-orang sebenarnya tidak ingin berkembang, sebenarnya tidak ingin berubah, sebenarnya tidak ingin bahagia. Seperti pepatah, “Jangan mencoba membuat mereka bahagia, Anda hanya mencari masalah saja dengan melakukan hal itu. Jangan mengajari babi menyanyi; hal itu hanya membuang-buang waktu Anda dan membuat babi itu merasa terganggu. Lebih spesifiknya adalah Kita tidak ingin bahagia tanpa syarat. Saya bersedia untuk bahagia hanya jika saya memiliki ini, memiliki itu, dan memiliki hal-hal yang lain.
     
  3. Ada seorang pengusaha yang mengunjungi sebuah bar, dia duduk dan melihat seseorang yang telinganya tersumbat pisang, ya, sebuah pisang ada dalam telinganya! Dan dia berpikir, “Alangkah baiknya jika saya memberitahukan hal itu kepadanya. Jangan, itu bukan urusan saya.” Tetapi pemikiran untuk memberitahukan itu terus menganggu pikirannya. Dengan demikian sesudah ia minum beberapa gelas, dia berkata kepada orang itu, “Maaf, di telinga Anda ada sebuah pisang.” Orang itu berkata, “Apa?” Pengusaha itu mengulangi, “Di telinga Anda ada sebuah pisang!” teriak pengusaha itu. “Berbicaralah lebih keras,” kata orang itu, “Di telinga saya ada sebuah pisang!”   --- Katakanlah apa yang ingin Anda katakan dan sesudah itu pergilah. Dan bila para pendengar memperoleh manfaat, syukurlah, dan bila tidak, sayang sekali.
  4. Saya lebih memilih kebahagiaan daripada kamu. Ujian cinta adalah pengorbanan, dan ukuran cinta adalah tidak mementingkan diri sendiri. Dia  akan mencintai saya dengan mengorbankan kebahagiaannya dan saya akan mencintainya dengan mengorbankan kebahagiaan saya, dan dengan demikian akan ada dua orang yang tidak bahagia tetapi saling mencintai seumur hidup mereka.

  5.  Hidup itu bagaikan air yang mengalir, apabila kita diam di suatu tempat tanpa mengikuti arus, maka kita akan mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa hidup hanya dari masa lalu atau masa sekarang. Kita perlu menatap masa depan karena hidup terus berubah dan mengalir. Kita akan mengalami kekecewaan apabila hidup kita hanya berdasarkan masa lalu yang indah maupun masa lalu yang sedih. Hilangkan semua itu.
Semoga beberapa "quotes" dari Anthony de Mello dapat membuka pikiran kita terhadap dunia ini. ^^v